PUISI MODEN
Sajak
Sajak ialah sejenis puisi moden yang bebas sifatnya. Ia tidak terikat pada sesuatu pola khusus, walaupun kadang kala mempunyai ciri rima dan irama. Sajak mementingkan keberkesanan pengucapan perasaan melalui pemilihan dan pemakaian kata-kata yang saling berhubungan. Seperti juga hasil prosa, sajak juga mempunyai tema yang merupakan inti atau terasnya. Tema ini umumnya didasarkan pada pengalaman penyairnya yang didapati daripada pengalaman langsungnya dengan alam dan kehidupan manusia. Bebrapa contoh tema termasuklah keadilan, keamanan, kebebasan, kemanusiaan, penindasan dan banyak lagi.
Pada umumnya bahasa sesuatu puisi memperlihatkan kehalusan, kesempurnaan dan keindahan serta penyusunannya. Bahasa puisi agak ekonomis yang terbit daripada baris-baris yang ringkas dan penggunaan kata yang terbatas. Namun ia masih mampu mendukung makna yang diharsatkan. Ianya banyak memperlihatkan sifat konotasi, yakni mempunyai makna yang lebih daripada satu, lebih kaya dan lebih luas yang bertujuan membangkitkan emosi dan imaginasi pembaca.
Suasana merupakan salah satu unsur dalam sajak yang dapat membantu memperkuatkan temanya. Ianya terbina daripada gambaran-gambaran yang disajikan melalui penggunaan bahasanya. Simbol atau perlambangan digunakan untuk menyatakan sesuatu makna yang di luar daripada makna langsung kata-kata tersebut. Penggunaan kata seperti laut, ombak, bulan, gunung, mentari, fajar, senja merupakan nilai simbol yang menarik dalam puisi. Unsur imej atau citra merupakan kesan daripada gambaran yang timbul melalui penggunaan kata, ungkapan dan ayat dalam sajak.
Unsur bunyi, yakni irama dan rima juga penting dalam melahirkan sajak yang indah dan menarik. Unsur bunyi yang menarik biasanya melalui pemilihan dan penggunaan kata-kata yang terpilih dan teratur.
Sajak ialah sejenis puisi moden yang bebas sifatnya. Ia tidak terikat pada sesuatu pola khusus, walaupun kadang kala mempunyai ciri rima dan irama. Sajak mementingkan keberkesanan pengucapan perasaan melalui pemilihan dan pemakaian kata-kata yang saling berhubungan. Seperti juga hasil prosa, sajak juga mempunyai tema yang merupakan inti atau terasnya. Tema ini umumnya didasarkan pada pengalaman penyairnya yang didapati daripada pengalaman langsungnya dengan alam dan kehidupan manusia. Bebrapa contoh tema termasuklah keadilan, keamanan, kebebasan, kemanusiaan, penindasan dan banyak lagi.
Pada umumnya bahasa sesuatu puisi memperlihatkan kehalusan, kesempurnaan dan keindahan serta penyusunannya. Bahasa puisi agak ekonomis yang terbit daripada baris-baris yang ringkas dan penggunaan kata yang terbatas. Namun ia masih mampu mendukung makna yang diharsatkan. Ianya banyak memperlihatkan sifat konotasi, yakni mempunyai makna yang lebih daripada satu, lebih kaya dan lebih luas yang bertujuan membangkitkan emosi dan imaginasi pembaca.
Suasana merupakan salah satu unsur dalam sajak yang dapat membantu memperkuatkan temanya. Ianya terbina daripada gambaran-gambaran yang disajikan melalui penggunaan bahasanya. Simbol atau perlambangan digunakan untuk menyatakan sesuatu makna yang di luar daripada makna langsung kata-kata tersebut. Penggunaan kata seperti laut, ombak, bulan, gunung, mentari, fajar, senja merupakan nilai simbol yang menarik dalam puisi. Unsur imej atau citra merupakan kesan daripada gambaran yang timbul melalui penggunaan kata, ungkapan dan ayat dalam sajak.
Unsur bunyi, yakni irama dan rima juga penting dalam melahirkan sajak yang indah dan menarik. Unsur bunyi yang menarik biasanya melalui pemilihan dan penggunaan kata-kata yang terpilih dan teratur.